Menjelang perayaan Deepavali 2025, Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana) menggelar doa bersama di kediaman Ketua Umum Dr. A.S. Kobalen, Jakarta Barat, Minggu (19/10/2025). Kegiatan ini menjadi ruang spiritual untuk menyalakan kembali semangat dharma, kebijaksanaan, dan kedamaian di tengah tantangan zaman.
Dalam suasana yang khidmat, acara diawali prosesi penyalaan lima pelita, yang melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan. Api suci tersebut dinyalakan oleh lima tokoh nasional lintas bidang: Hashim Djojohadikusumo, Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri), Fahri Hamzah (Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman), Dedy Mulyadi (Gubernur Jawa Barat), dan I Nengah Duija (Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI).
“Deepavali mengajarkan bahwa dalam setiap kegelapan, selalu ada cahaya. Setiap insan memiliki pelita kebajikan dalam dirinya dan tugas kita adalah menjaganya agar tidak padam,” ujar Ketua Umum Gema Sadhana, Dr. A.S. Kobalen, dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bimas Hindu Kemenag, I Nengah Duija, menyampaikan apresiasi atas semangat Deepavali yang sarat makna universal.
“Atas nama Kementerian Agama, saya mengucapkan selamat Deepavali kepada seluruh umat Hindu di Indonesia, khususnya umat Hindu keturunan India. Semoga cahaya pelita menerangi kehidupan kita dengan kebahagiaan dan kedamaian,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Deepavali adalah momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebajikan dan moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan pembacaan mantra suci Veda oleh komunitas Hindu yang hadir. Dalam suasana penuh rasa syukur, Deepavali dirayakan bukan sekadar tradisi, tetapi juga sebagai pengingat bahwa cahaya kebenaran dan kebajikan harus terus dinyalakan dalam kehidupan berbangsa dan beragama.#
