
Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (GEMA SADHANA) adalah organisasi kemasyarakatan yang lahir dari semangat pengabdian terhadap bangsa dan nilai-nilai Dharma. Organisasi ini secara resmi dideklarasikan pada 13 November 2011 di Jakarta oleh para tokoh lintas daerah yang memiliki komitmen terhadap perjuangan umat Hindu, Buddha, Konghucu, dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Didirikan dalam suasana keprihatinan atas minimnya representasi umat dalam sistem politik dan sosial nasional, GEMA SADHANA hadir sebagai wadah perjuangan yang tidak hanya berbasis spiritualitas Sanathana Dharma, tetapi juga bertumpu pada semangat kerakyatan, kebangsaan, dan pemikiran progresif. Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan falsafah Tan Hana Dharma Mangrwa—tiada kebenaran yang mendua.
Sebagai bentuk penguatan gerakan di bidang sosial-politik, GEMA SADHANA kemudian menetapkan diri sebagai sayap resmi Partai Gerindra. Sejak itu, organisasi aktif mendorong kader-kadernya untuk tampil di ruang publik, memperjuangkan kebijakan pro-rakyat, serta membela hak dan aspirasi umat melalui jalur legislatif maupun eksekutif.
Tonggak sejarah penting dicapai pada tahun 2024, ketika Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. GEMA SADHANA secara konsisten menyatakan dukungan politik dan moral terhadap kepemimpinan Prabowo yang dinilai sejalan dengan visi kebangsaan yang inklusif, berdaulat, dan berpihak pada rakyat kecil.
Pada Musyawarah Nasional III tahun 2025, GEMA SADHANA memilih kembali Dr. A.S. Kobalen, M.Phil. sebagai Ketua Umum periode 2025–2030, serta menetapkan arah baru perjuangan menuju Indonesia Emas 2045. Melalui penyempurnaan AD/ART dan konsolidasi organisasi dari pusat hingga ranting, GEMA SADHANA terus memperkuat peranannya dalam membina kader, menjaga keberagaman, dan meneguhkan Dharma sebagai kekuatan moral dalam pembangunan nasional.

